Jaksa penuntut Belanda telah mengonfirmasi peneliti keamanan siber Victor Gevers berhasil membobol akun Twitter Donald Trump dengan menebak kata sandinya.
Gevers berbicara tentang mendapatkan akses ke akun presiden pada bulan Oktober, menjelaskan bahwa dia membutuhkan lima kali percobaan sebelum dia menemukan frasa yang akan membuka Twitter Trump.
Saat itu, Trump berada di tengah-tengah kampanye kepresidenannya dan kata sandi Twitter-nya mencerminkan tujuannya. Jika Anda belum dapat menebaknya sendiri, itu adalah 'maga2020!'
Gevers membagikan tangkapan layar yang tampaknya menunjukkan 'bagian dalam' akun Trump, meskipun pada saat itu Gedung Putih membantah adanya pelanggaran dan Twitter mengatakan 'tidak ada bukti yang mendukung klaim ini'.
Minggu ini, polisi Belanda mengkonfirmasi bahwa Gevers benar-benar berhasil masuk ke akun tersebut, menjelaskan: 'Peretas merilis loginnya sendiri', BBC News melaporkan.
Polisi mengirimkan temuan mereka ke otoritas AS, meskipun mengatakan mereka tidak akan menghukum Gevers karena dia bertindak 'secara etis'.
Ketika pertama kali membagikan berita peretasannya, Gevers mengaku terkejut melihat dia bisa mendapatkan akses ke akun Trump dengan mudah. Dia berharap dia akan 'diminta untuk memberikan informasi tambahan', tetapi tidak menemukan hambatan setelah menebak kata sandinya dengan benar.
Surat kabar Belanda De Volkskrant mengatakan Gevers mencoba untuk meningkatkan kewaspadaan kepada tim Trump dengan mengirimkan pesan melalui Twitter 'menanyakan apakah seseorang akan menarik perhatian Trump atas fakta bahwa akun Twitter-nya tidak aman.' Peretas dilaporkan menandai CIA, Gedung Putih, FBI, dan Twitter sendiri, tetapi tidak mendapat tanggapan.
Setelah mendapatkan akses ke akun Twitter, Gevers secara teoritis akan memiliki akses ke semua data presiden, termasuk pesan pribadi, tweet yang di-bookmark secara pribadi, dan pengguna Twitter lain yang dia pilih untuk diblokir.
Dua hari setelah memberi tahu Twitter, Gevers melihat verifikasi dua faktor telah diaktifkan di akun Trump.
Dalam pernyataannya tentang masalah tersebut, Twitter mengatakan telah 'secara proaktif menerapkan langkah-langkah keamanan akun untuk sekelompok akun Twitter terkait pemilu yang ditunjuk di Amerika Serikat, termasuk cabang pemerintah federal.'
Gevers mengatakan dia senang dia senang dengan hasil dari aksinya, mengatakan: 'Ini bukan hanya tentang pekerjaan saya tetapi semua sukarelawan yang mencari kerentanan di internet.'
Peneliti keamanan dunia maya tersebut mengatakan bahwa dia menebak kata sandi Trump saat melakukan penyisiran semi-reguler di akun Twitter kandidat-kandidat penting pemilu AS.
0 Komentar